Bitcoin Diprediksi Bakal Merosot Lagi

Bitcoin Diprediksi Bakal Merosot : Pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang di kenal dengan Federal Reserve (The Fed) berisiko memicu “gempa” di pasar finansial. Alhasil, harga bitcoin yang belakangan ini sulit menguat dan tertahan di bawah US$ 40.000/koin di prediksi akan ambrol lagi. Bitcoin sebelumnya digadang-gadang sebagai emas digital, dan dianggap menyandang status safe haven. Tetapi kenyataannya di tahun ini mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini justru bergerak seperti aset berisiko.

Sepanjang tahun ini, bitcoin merosot 15%, hal yang sama juga terjadi pada indeks S&P 500 yang jeblok lebih dari 13%. Sebaliknya aset safe haven emas sepanjang tahun ini tercatat naik lebih dari 3% bahkan sempat melesat lebih dari 13% dan nyaris memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa. Pada perdagangan hari ini, pukul 10:59 WIB, bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 38.503/koin, turun 0,46% dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data CoinMarketCap.

Aset kripto lainnya, ethereum naik tipis 0,23%, BNB 0,38%, XRP juga naik 0,7%. Teraa dan Cardano masing-masing naik 2,5% dan 0,6% sementara dogecoin turun 0,6%. Pada Kamis dini hari nanti, The Fed di perkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 0,75%-1%. Bahkan di sisa tahun ini masih akan terus menaikkan suku bunga guna meredam inflasi.

Mengutip CME FedWatch, pasar ‘bertaruh’ suku bunga acuan akan di naikkan 50 basis poin (bps) menjadi 0,75-1%. Kemungkinannya mencapai 99,3%. Sebelum The Fed. Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA). Di perkirakan akan menaikkan suku bunga pada hari ini. Mengikuti tren global.

Hasil survei dari Reuters yang di lakukan pada 27 – 29 April terhadap 32 ekonom menunjukkan mayoritas memperkirakan RBA akan menaikkan suku bunga sebesar 15 basis poin menjadi 0,25% dari saat ini 0,1% yang merupakan rekor terendah sepanjang sejarah.

Jika prediksi tersebut tepat, ini akan menjadi kenaikan suku bunga pertama RBA dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu, survei tersebut menunjukkan RBA akan di perkirakan agresif dalam menaikkan suku bunga. Sebanyak 23 dari 32 ekonom memperkirakan di bulan Juni, suku bunga di perkirakan akan kembali di naikkan menjadi 0,5%, 4 ekonom bahkan memprediksi suku bunga menjadi 0,75%.

Kenaikan suku bunga artinya ekspansi dunia usaha berisiko melambat akibat suku bunga kredit yang menanjak, hal ini juga akan berdampak ke perekonomian. Hal tersebut membuat aset-aset berisiko mengalami tekanan. Melansir Financial Express, banyak analis kini memperkirakan bitcoin akan merosot lebih dalam jika tidak mampu bertahan di atas US$ 38.000/koin.

“Jika bitcoin kehilangan pijakannya di US$ 38.000. Maka support selanjutnya di area US$ 36.000 dan US$ 33.000/koin akan di capa.” Kata Darshan Bathija, CEO dan Co-Founder of Vauld.